Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||

ketik untuk mencari

Nama : M Yusron maimun Kelas : XI TKJ 1 No. : 24 Soal!  1. Jelaskan dan tuliskan proses penyambungan fiber optik!  2. Sebutkan kekurangan da...

Soal Evaluasi hal 114 TJBL

Nama : M Yusron maimun

Kelas : XI TKJ 1

No. : 24


Soal! 

1. Jelaskan dan tuliskan proses penyambungan fiber optik! 

2. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari fiber optik!

3. Sebutkan faktor faktor yang memengaruhi performance sambungan fiber optik! 

4. Sebutkan kebutuhan peralatan dan jelaskan fungsi peralatan tersebut pada penyambungan kabel fiber optik!

5. Beradasarkan pengalaman Anda, sebutkan dan jelaskan kesalahan dan cara mengatasinya, pada proses penyambungan kabel optik!


Jawab 


1). Dalam penyambungan serat ada 2 cara, yaitu:

       a. Secara fusion (peleburan)

       b. Secara mekanik


a. Fusion Splicing

Teknik penyambungan fiber optik untuk menyambung 2 fiber secara permanen dan rugi-rugi penyambungan kecil harus memakai fusion splicer. Fusion Splicing


b. Bagian-Bagian Fusion Splicing

Berikut bagian-bagian dalam fusion splicing: 

1. Struktur fusion splicer

2. Proses fusion splicing

3. Kualitas sambungan

4. Perkiraan fusion splicing

5. Pemeliharaan fusion splicer


C. Proses Fusion Splicing

Proses yang dilakukan dalam fusion splicing antara lain:

1. Pengupasan coating.

2. Pemotongan serat.

3. Pemasangan fiber pada alur V

4. Membuat sejajar serat dan fusion splicing.

5. Penyambungan fiber optik pada ARC.

6. Mengecek hasil sambungan.

Berikut adalah hasil dari proses penyambungan serat optik.


 


2). Kelebihan kabel FO

1. Mampu menyalurkan data yang lebih banyak dengan kecepatan yang tinggi, bahkan bisa mencapai Gbps, sehingga lebar pita (bandwidth) menjadi lebih besar. Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 1013 Hz sampai dengan 1016 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi lebih banyak.

2. Memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan daripada kabel lainnya, sehingga dapat menghemat tempat.

3. Memiliki gangguan yang sedikit, dikarenakan fiber optik tidak terpengaruh oleh sinyal elektromagnetik dan radio karena tidak menggunakan listrik melainkan menggunakan plastik dan cahaya.

4. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0.2 dB/km.

5. Lebih aman, karena serat optik tidak mudah terbakar dan tidak mengalirkan listrik sedikitpun sehingga terhindar dari terjadinya hubungan pendek.

6. Fiber optik dapat mengalirkan sinyal lebih jauh jika dibandingkan dengan kabel yang menggunakan sinyal listrik pada umumnya. Bahkan fiber optik tidak memerlukan repeater (penguat) sinyal.


      Di samping berbagai kelebihan seperti yang telah diuraikan tersebut, kabel FO tetap memiliki beberapa kelemahan di dalam penggunaannya. Beberapa kelemahan dari kabel FO di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Membutuhkan perawatan dan pemasangan yang relatif sulit. 

2. Harga yang relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya.

3. Kabel fiber optik tidak bisa diletakkan pada area yang terdapat belokan yang sangat tajam, ini dikarenakan sifat dari media cahaya sebagai penghantar sinyal, jika kabel dibengkokkan maka cahaya akan bocor.


3).  Faktor

1. Loss, yang diakibatkan oleh panjang span fiber dan banyaknya splicing di sepanjang span fiber tersebut. Besarnya loss dari suatu span fiber bisa diukur dengan menggunakan OTDR.

2. Dispersi, seiring dengan bertambahnya usia fiber maka dispersi pada fiber optic tersebut semakin jelek, dispersi ada 2 macam:

-Chromatic dispersion (CD), dispersi ini diakibatkan oleh variasi fiber index (karakteristik fiber) dengan panjang gelombang, hal ini menimbulkan delay antara panjang gelombang dengan pulsa transmisi cahaya sehingga sinyal yang ditransmisikan menjadi cacat dan menimbulkan distorsi dan naiknya BER (Bit Error Ratio). Chromatic dispersion bisa diukur dengan menggunakan chromatic dispersion meter. Selain itu pada sebuah percobaan mengenai hubungan antara suhu dan chromatic dispersion, kesimpulan yang didapat adalah salah satu penyebab penurunan kualitas sinyal pada jaringan fiber optik adalah chromatic dispersion yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh suhu kabel fiber optik.Chromatic dispersion bisa diatasi dengan membuat chromatic dispensation dengan membuat semacam spoel atau gulungan fiber optic untuk mengkompensasi cacatnya sinyal yang ditransmisikan.

-Polarization Mode Dispersion (PMD), PMD diakibatkan oleh berubahnya bentuk fiber optic yang diakibatkan suhu, kelembaban atau adanya tarikan fiber yang bengkok. Dalam hal ini seharusnya fiber optic berbentuk bulat dan lurus tapi pada prakteknya akibat suhu, kelembaban dan pergeseran bumi bentuk fiber optic menjadi tidak bulat (misalnya lonjong) dan bengkok. Faktor lain yang menyebabkan polarization mode dispersion proses pembuatan yang kurang sempurna. Pada kabel fiber optik single mode ,sebenarnya terdiri dari kabel dua mode yang memiliki polarisasi yang sama. Dalam fiber optik yang sempurna sinyal yang dilewatkan pada dua mode ini berjalan pada kecepatan yang sama, tetapi dalam kenyataannya, ketidaksempurnaan fabrikasi membuat sinyal menjadi asimetris dan dapat menyebabkan mode memiliki kecepatan propagasi berbeda. Perbedaan kecepatan ini disebut Differential Group Delay (DGD) dan PMD adalah koefisien statistik-normalisasi panjang rata-rata nilai DGD. PMD dapat diminimalisir dengan pemilihan kabel dan instalasi yang baik.Lain dengan CD yang bisa diatasi dengan membuat chromatic dispensator, PMD tidak dapat diatasi.

3. Rusaknya Sealed dan Jacket Fiber, seiring bertambahnya usia fiber Sealed dan Jacket Fiber akan semakin jelek, misalnya mengeras kemudian pecah sehingga fiber optic tidak terlindungi dari suhu dan lembab.


4). 1. Splicer

    Proses splicing fiber optic adalah metode penggabungan dua serat optik untuk menciptakan koneksi yang kontinu dan bebas kehilangan sinyal. 

2. Striper

     Stripper/Miller merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengupas kulit dari fiber optik supaya hanya tersisa Core dari kabel fiber optik yang akan disambung.

3. Cleaver

    Cleaver  Fiber Optik adalah alat pemotong yang membuat potongan permukaan ujung fiber optik. Aplikasi untuk cleaver fiber optik termasuk jaringan dan telekomunikasi. Mereka sering digunakan dengan Kabel fiber Optik, Konektor fiber Optik, dan Penyambung fiber Optik. Fungsi utama cleaver fiber optik adalah untuk memotong fiber optik dengan tepat. Alat ini diandalkan untuk memotong fiber semulus mungkin untuk mengurangi kehilangan sinyal. Jika potongan fiber bukan potongan tegak lurus yang bersih maka permukaan yang kasar mengakibatkan hilangnya pengembalian optik dari hamburan atau pantulan cahaya.



5). Kesalahan dalam melakukan cleaver pada core FO yang kurang rapih dan mengupas kulit kabel yang kurang panjang, 

Cara mengatasinya adalah melakukan cleaver lagi hingga rapih dan mengupas kulit kabel lebih panjang.


0 comments: