Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||Selamat Datang di blog saya||

ketik untuk mencari

Nama : M Yusron Maimun Kelas : XI TKJ 1  No. Absen :24 Cara menggunakan beberapa alat uji fiber optik Alat dan bahan 1. Kabel fiber optik/ p...

PEMAKAIAN PERALATAN UJI FIBER OPTIK

Nama : M Yusron Maimun
Kelas : XI TKJ 1 
No. Absen :24

Cara menggunakan beberapa alat uji fiber optik


Alat dan bahan

1. Kabel fiber optik/ patch cord/ pigtail
2. Optical Light Source (OLS)
3. Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR)
4. Optical Power Meter (OPM)


Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Pengujian menggunakan OLS dan OPM
Dalam hal ini contoh mengukur loss suatu patchcord.

- Siapkan patchcord yang akan diukur
- Siapkan OLS yang sudah diketahui class Laser pemancar,misal class-1


- Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM.
- Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar.

- Hidupkan power (ON) OPM dan OLS


- Lakukan setting pada OLS yaitu 1) Panjang Gelombang misal 1.310 nm 2) Mode = CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1Panjang Gelombang = 1.310 nm.
-  Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)


- Lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus PRx = PTx - Loss
    atau Loss = PTx - PRx
            Loss = (class-1) - (-6,99 dBm)
            Loss = -4 dBm + 6,99 dBm
            Loss = 2,99 dB dibulatkan menjadi 3 dB

- Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB.


3. Pengujian menggunakan OTDR

Parameter pengukuran yang diatur secara manual meliputi:

- Pemilihan panjang gelombang (λ):

Karena panjang gelombang yang berbeda sesuai dengan karakteristik cahaya yang berbeda (termasuk redaman, tikungan mikro, dll.), panjang gelombang pengujian umumnya mengikuti prinsip yang sesuai dengan panjang gelombang transmisi dan komunikasi sistem, yaitu jika sistem terbuka pada panjang gelombang 1550 , panjang gelombang uji adalah 1550nm.


- Lebar Pulsa:

Semakin panjang lebar pulsa, semakin besar rentang pengukuran dinamis dan semakin jauh jarak pengukuran. Namun, area buta lebih besar pada bentuk gelombang kurva OTDR, dan periode lebar pulsa biasanya diwakili oleh ns.

- Jangkauan:

Rentang pengukuran OTDR mengacu pada jarak maksimum pengambilan sampel data yang diperoleh OTDR. Pemilihan parameter ini menentukan besar kecilnya resolusi pengambilan sampel. Rentang pengukuran terbaik adalah 1,5 hingga 2 kali panjang serat optik yang akan diukur.

- Waktu rata-rata:

Karena sinyal cahaya hamburan balik sangat lemah, metode rata-rata statistik umumnya digunakan untuk meningkatkan SNR. Semakin lama waktu rata-rata, semakin tinggi SNR-nya. Misalnya, penguatan 3 menit akan meningkatkan dinamika sebesar 0,8dB selama penguatan 1 menit. Namun waktu perolehan lebih dari 10 menit tidak meningkatkan SNR secara signifikan. Umumnya waktu rata-rata tidak lebih dari 3 menit.

- Parameter serat optik:

Pengaturan parameter serat optik meliputi pengaturan indeks bias, koefisien hamburan balik dan koefisien hamburan balik η. Parameter indeks bias berhubungan dengan pengukuran jarak dan koefisien hamburan balik mempengaruhi hasil pengukuran refleksi dan return loss. Kedua parameter ini biasanya diberikan oleh produsen serat optik.

Setelah parameter diatur, OTDR dapat mengirimkan pulsa optik dan menerima cahaya yang tersebar dan dipantulkan oleh sambungan serat. Keluaran fotodetektor diambil sampelnya untuk mendapatkan kurva OTDR. Kualitas serat dapat diketahui dengan menganalisis kurva.



0 comments: